Selamat datang di post saya yang ke-56. Postingan ini adalah
postingan pertama saya di tahun 2013, yang mana postingan ini akan berisi
tentang resensi sebuah film yang baru saja tayang perdana di Indonesia kemarin
tepatnya pada tanggal 23 Januari 2013 yang berjudul ‘Hansel & Gretel: Witch
Hunters’. Indonesia cukup beruntung karena film ini tayang 2 hari lebih cepat
di sini dan beberapa negara lain ketimbang di negara asalnya sendiri, Amerika.
![]() |
Poster 3D 'Hansel & Gretel: Witch Hunters' |
Dari
judulnya sebagian dari anda pasti tidak asing dengan Hansel & Gretel. Anda tidak salah apabila anda menebak film ini adalah film yang
menceritakan tentang kisah fairytale Hansel & Gretel karya Grimm Brothers
yang terkenal. Saya sarankan bagi anda yang mendengar judulnya dan mengenalnya
jangan berekspektasi bahwa film ini dikhususkan untuk anak-anak, film ini
sendiri mendapatkan ‘Rated-R’ karena unsur kekerasan dan unsur lainnya
yang sebaiknya tidak dipertontonkan pada anak-anak.
Dari segi
kualitas film, anda pasti bisa menebak bahwa film seperti ini sudah menjadi
trend tersendiri di Hollywood dikenal dengan seringnya meninggalkan
kekonsistensian dalam cerita sepanjang film. Untuk film ini sendiri
tidak ada pengecualian, cerita yang simpel dan tidak rumit masih menjadi
andalan. Dengan penggalian karakter yang kurang kuat dari masing-masing tokoh,
film ini tidak terlalu menarik apabila dilihat dari perspektif tertentu. Twist yang disuguhkan dalam film ini
juga bisa dibilang unik meskipun tidak terlalu berkesan karena alur dari
filmnya sendiri yang cukup cepat.
Akting dari 2 pemain utama
yaitu Jeremy Renner dan Gemma Arterton nampak total meskipun tidak bisa
dibilang sangat bagus. Yang paling membuat saya tertarik adalah bagaimana Gemma
Arterton membangun sosok seorang Gretel yang kasar dan kuat namun masih mampu
menunjukkan sisi ke-‘feminim’an dari seorang wanita. Gemma memang menjadi
pesona sendiri dalam film ini sehingga dalam durasi filmnya yang singkat anda
tidak akan bosan dan terhibur. Adegan-adegan pertarungannya juga bisa dibilang
bagus ditambah dengan persenjataan dari Hansel & Gretel yang unik.
Hansel & Gretel: Witch
Hunters sendiri bercerita tentang sepasang kakak-adik bernama Hansel (Renner)
dan Gretel (Arterton) yang dibuang ditengah hutan oleh orang tua mereka dengan alasan
khusus. Karena putus asa mencari jalan pulang kerumah Hansel dan Gretel
memutuskan untuk berhenti sejenak dan menemukan sebuah rumah permen misterius.
Mereka memutuskan untuk memakan permen-permen tersebut dan masuk ke dalam rumah
itu. Namun di dalam rumah itu terdapat seorang penyihir, merekapun ditawan dan
menjadi tahanan dari penyihir tersebut. Beruntungnya ketika penyihir lengah
mereka berhasil membunuh penyihir tersebut.
![]() |
Hansel (Jeremy Renner) performs well here! |
Seiring dengan berjalannya waktu, Hansel & Gretel menjadi
terkenal dan mereka semakin sering membunuh penyihir. Mereka akhirnya dikenal
sebagai sepasang pemburu penyihir yang secara misterius kebal terhadap segala
sihir. Inti dari film ini dimulai ketika mereka disewa oleh seorang walikota
untuk menyelesaikan kasus penculikan anak-anak yang diduga pelakunya adalah
para penyihir. Dalam penanganan kasus tersebut, pelan-pelan rahasia tentang
masa lalu Hansel dan Gretel terkuak. Mereka juga harus menghadapi gerombolan
penyihir yang dipimpin oleh Muriel (Janssen). Apa yang akan terjadi dengan
Hansel dan Gretel? Dapatkah mereka menyelesaikan kasus ini?
Rating dari saya untuk film
ini adalah (7/10). Sebuah twisted
fairytale yang akan memuaskan hasrat anda akan film bertema sejenis,
apabila anda menyukai film seperti ‘Dead Snow (2009)’ atau ‘Abraham Lincoln:
Vampire Hunter (2012)’ maka film ini bisa menjadi tontonan yang menarik buat
anda. Sebelum mengakhiri tulisan ini dibawah ini ada sebuah trailer yang
mungkin bisa menjadi pertimbangan anda terlebih dahulu akankah anda menonton
film ini atau tidak.
Terima
Kasih, Semoga Membantu
nah kalau persepsi ane nih modelnya kayak SWATH, belum nonton tapi kayaknya boleh nih ditonton.
BalasHapusMakasih reviewnya :D
ya kurang lebih sama seperti SWATH cuma kalo SWATH punya pakem yang dimodifikasi dari fairytale aslinya, Hansel & Gretel gak punya pakem khusus karena cerita utamanya diluar cerita dongeng aslinya. Ditambahi sedikit bumbu sadis dan kekerasan tentunya yang bikin beda.
HapusPenokohannya jadi kayak Hansel and Gretel versi Puss in the Boots
Hapusweeeh.. ini yg bikin ngeri >> "karena unsur kekerasan dan unsur lainnya yang sebaiknya tidak dipertontonkan pada anak-anak."
BalasHapusRated-R, bisa ditebak bakal seperti apa kekerasan yang ada di dalamnya
Hapuspreketek
Hapus