(Resensi Film) Wrath Of The Titans

Selamat datang di post saya yang ke-32. Sudah cukup lama saya tidak melakukan posting pada blog saya. Tanpa panjang lebar langsung saja kali ini saya akan me-resensi salah satu film yang baru saja kemarin dirilis pada tanggal 30 Maret 2012 yaitu Wrath Of The Titans.

Poster Wrath Of The Titans

        Tentu para pecinta film tidak asing dengan film Clash Of The Titans yang pernah menjadi box office 2 tahun yang lalu (Hasil remake dari film dengan judul sama yang rilis pada tahun 1981). Film tersebut bisa dibilang cukup sukses dari segi pendapatan. Film tersebut mendapatkan $493,214,993 dengan modal budget sekitar $125,000,000. Meskipun tidak se-sukses film-film box office lainnya, Clash Of The Titans cukup menjadi sorotan pada waktu itu. Karena jadwal rilisnya berdekatan dengan film yang bertema serupa yaitu Percy Jackson & The Olympians: The Lightning Thief. Keduanya mendapatkan rating yang sama di imdb.com yaitu 5.8. Namun saya tidak akan membahas lebih lanjut tentang Clash Of The Titans sendiri. Karena disini saya hanya akan meresensi sekuelnya yaitu Wrath Of The Titans. 

Perseus (Sam Worthington) menancapkan pedang pada tangan Cyclops

         Wrath Of The Titans merupakan sekuel langsung dari Clash Of The Titans yang tetap mempertahankan cast-cast utamanya yaitu Sam Worthington, Liam Neeson, dan Ralph Fiennes. Pergantian sutradara tidak membuat film ini melempem.Visual Effect dan 3D Effect yang memukau tetap menjadi daya tarik utama franchise ini. Jika anda menyukai film pertamanya, maka kemungkinan besar anda akan terpuaskan dengan Wrath Of The Titans ini. Jika anda bertanya apakah worthed melihat film ini di bisokop 3D? Saya bisa menjawab cukup worthed, karena cukup banyak adegan-adegan yang melibatkan unsur 3D. Namun tidak berarti anda harus nonton film ini di bioskop 3D. Latar yang terkesan lebih dark dari film pertamanya membuat set yang sempurna untuk film ini.

Perseus (Sam Worthington) dan Andromeda (Rosamund Pike)

Wrath Of The Titans mengambil set satu dekade setelah Perseus (Sam Worthington), berhasil mengalahkan Kraken. Perseus memilih untuk hidup sederhana yakni menjadi seorang nelayan dan orang tua tunggal bagi anaknya Helius. Sementara itu Dewa-dewa mulai melemah karena manusia sudah jarang berdoa. Melemahnhya dewa-dewa ini dimanfaatkan oleh Hades (Ralph Fiennes), penguasa Underworld untuk melakukan penyerangan. Zeus (Liam Neeson)dan Poseidon (Danny Huston) mencoba untuk berdamai dengan saudara kandungnya tersebut, ditemani oleh Ares (Édgar Ramírez) yang merupakan anak dari Zeus (selain Perseus). Namun Hades dan Ares menjebak mereka. Akhirnya Zeus pun tertangkap. Perseus yang diberitahu oleh Poseidon akhirnya berjuang untuk menyelamatkan ayahnya dan dunia. Dibantu oleh Ratu Andromeda (Rosamund Pike) dan anak Poseidon yang merupakan setengah dewa juga Agenor (Toby Kebbell) mereka berjuang bersama untuk menghentikan Hades dan Ares yang berusaha membangkitkan Kronos. Berhasilkah mereka? Silahkan menonton film ini sendiri untuk mengetahui jawabannya.

Salah satu epic scene dalam film ini

        Dari segi plot dan cerita mungkin terkesan dangkal, namun aspek-aspek lain seperti aksi dan visual effect mampu menutupi kedangkalan cerita. Mahkluk-mahkluk mitologi yang ditampilkan pun juga semakin beragam, seperti Chimera, Makhai, Cyclops, Minotaur, Sampai Kronos pun ditampilkan dalam film ini. Jangan Lewatkan film ini jika anda menggemari film pertamanya! Sekian resensi dari saya, mohon maaf bila ada kesalahan kata atau tulisan.

Terima Kasih, Semoga Membantu