Star Wars X-Wing My Interpersonale(The Next): (Resensi Film) The Avengers

PPCIndoAtas

Sabtu, 05 Mei 2012

(Resensi Film) The Avengers

Selamat datang di post saya yang ke-37. Kali ini saya kembali akan meresensi sebuah film yang pastinya tidak asing untuk para pecinta film superhero, yaitu The Avengers. The Avengers tayang premiere di Indonesia sejak tanggal 4 Mei kemarin. Meskipun tayang pada tanggal 4 Mei, tiket The Avengers sudah dibuka sejak tanggal 30 April lalu di beberapa kota, termasuk di Surabaya. Mungkin melihat potensi yang cukup besar dari film ini pihak XXI memutuskan untuk membuka loket tiketnya lebih awal.

Poster The Avengers
          The Avengers adalah mega proyek yang sudah digagas sejak tahun 2005 silam oleh Marvel Studio yang sekarang sudah diakuisisi oleh Walt Disney. Film ini merupakan film yang menjadi ajang berkumpulnya para Superhero Marvel baik yang sudah memiliki film-film standalone (Thor, Captain America, Iron Man, dan Hulk) maupun tidak (Nick Fury, Hawkeye, dan Black Widow). Film ini disutradarai oleh Joss Whedon, dibintangi oleh aktor-aktor besar seperti Samuel L. Jackson, Robert Downey Jr., Scarlett Johansson, Chris Evans, Jeremy Renner, Chris Hemsworth dan masih banyak yang lain. Film ini tentu saja diharapkan Marvel untuk dapat menjadi kandidat film terbaik tahun ini, terbukti dari antusias para penonton yang sudah menunggu film ini sejak kemunculan Nick Fury dalam film Iron Man pada tahun 2008. Script pun sempat bocor di internet, kira-kira dua bulan sebelum perilisan film.

Assemble!
          Untuk film seperti ini, tentu saja budget besar tidak akan menjadi beban. Namun tentu saja budget besar tersebut tidak boleh digunakan asal-asalan dengan melakukan ledakan sana-sini. The Avengers berhasil melakukan hal tersebut, action dengan visual efek yang memukau tetap menjadi ciri khas film Marvel. Diimbangi dengan akting dan script yang tertata rapi. Hal yang paling membuat saya kagum adalah porsi dari masing-masing superhero terkesan seimbang dan hampir tidak ada yang terlalu mendominasi sehingga sepanjang film anda tidak akan merasa bosan pada karakter-karakter yang ada dalam film ini.

Loki (Tom Hiddleston)
 Mungkin hal yang kurang terletak pada kedangkalan plotnya, yang akan membuat penonton sedikit kecewa. Namun tenang saja hal tersebut akan dapat ditutupi oleh aspek-aspek lain seperti action + visual effect dan humor-humor yang ringan. Kekurangan lain yang tidak bisa ditutupi adalah hasil konversi format 3D yang bisa dibilang terlalu terburu-buru sehingga hasil konversi tidak maksimal dan terkesan kurang hidup. Bagi anda yang ingin menonton film ini, sebaiknya anda tidak menontonnya dalam format 3D karena anda tidak akan merasakan “rasa film 3D” yang biasa anda rasakan ketika anda menonton film 3D. Tidak akan ada efek-efek live seperti jatuhnya reruntuhan yang terlihat nyata, atau detail-detail dari mesin yang tampak muncul.

Hulk dan Iron Man dalam salah satu epic scene dalam film ini.
The Avengers memiliki fokus cerita tentang sebuah benda bernama “Tesseract” yang sempat muncul dalam film Thor dan Captain America: The First Avenger. Benda tersebut memiliki energi yang tidak terbatas. Hal ini membuat Loki (Tom Hiddleston) yang telah kalah dari Thor ingin memilikinya untuk tujuan tertentu. Dari sinilah Nick Fury (Samuel L. Jackson) mulai melakukan perekrutan terhadap para Superhero ini. Kisah selanjutnya tidak akan saya paparkan karena terlalu Open Spoiler nantinya. Sebaiknya segera anda saksikan saja film ini untuk mengetahui kisah selanjutnya.

Thor and Captain America in action
 Film ini digadang-gadang menjadi salah satu kandidat film dengan pendapatan terbesar tahun ini. Jadi coba anda tonton saja film ini meskipun anda belum sempat menonton film-film standalone superhero-superhero yang ada disini. Rating saya untuk film ini (7/10). Mungkin rating yang sedikit kecil untuk ukuran film sebesar ini. Hal ini dikarenakan ekspektasi saya yang terlanjur sangat tinggi untuk film ini, maklum standar saya untuk film-film Marvel adalah X-Men: First Class yang tampil jauh melampaui ekspektasi saya tahun kemarin. Pesan terakhir dari saya adalah jangan buru-buru meninggalkan bioskop ketika film sudah selesai, karena seperti biasa akan ada hidden scene setelah credit awal (sedikit spoiler dari saya: akan ada tokoh antagonis dari film standalone salah satu superhero dalam adegan ini). Sekian resensi dari saya, apabila ada salah kata saya mohon maaf.

Terima Kasih, Semoga Membantu

11 komentar:

  1. curaaang!! nontonnya pas aku praktikum. curang pol

    BalasHapus
  2. ak mo nonton yg 3D d sutos ato TP tp takut kecewa lagi kyk pas nonton titanic. efeknya kurang menunjukkan 3D. cuma subtitlenya aja yg kelihatan timbul. kalo menurut km mending mana 3D ato gag?? kalo 3D efeknya bagus gk??

    BalasHapus
    Balasan
    1. seperti yang saya ucapkan di resensi saya 3Dnya adalah aspek terjelek di film ini, jadi lebih baik nonton 2D saja.

      Hapus
  3. nunggu donlotan di inet ae wes.hahah

    BalasHapus
  4. KEREN! AMAZING! Engga bosen nonton film ini berkali-kali hehe

    BalasHapus