Star Wars X-Wing My Interpersonale(The Next): (Resensi Film) The Amazing Spider-Man

PPCIndoAtas

Rabu, 04 Juli 2012

(Resensi Film) The Amazing Spider-Man

Selamat datang di post saya yang ke-45. Pada postingan kali ini saya akan meresensi sebuah film baru yang tayang perdana pada tanggal 3 Juli kemarin yang berjudul The Amazing Spider-Man. The Amazing Spider-Man adalah film reboot dari trilogi Spider-Man yang pernah tayang di bioskop beberapa tahun yang lalu. Tentunya tidak ada yang asing dengan trilogi film ini karena film ini sangat populer di jamannya. 

Salah satu poster film 'The Amazing Spider-Man'
          Disini saya tidak akan membahas trilogi film itu terlalu banyak hanya saja saya akan membandingkan film pertama dari trilogi Spider-Man yang disutradarai oleh Sam Raimi dengan The Amazing Spider-Man yang disutradarai oleh Marc Webb. Dalam film The Amazing Spider-Man ini lebih banyak hal-hal yang dalam Spider-Man milik Raimi tidak dimiliki. Kemiripan dengan komik juga ditambah salah satunya dengan menambahkan alat berupa Web Shooter yang dalam film Spider-Man (2002) tidak ditampilkan. Dibintangi oleh Andrew Garfield dan Emma Stone film ini mencoba menghadirkan sesuatu yang berbeda dari film terdahulu hal ini bisa dilihat dari tagline dari film ini yaitu "The Untold Story".

Emma Stone dan Andrew Garfield
          Perbedaan dari karakter juga terlihat cukup banyak seperti tidak adanya karakter Harry Osborn dan Mary Jane Watson disini. Selain itu love interest dari Peter Parker kali ini adalah Gwen Stacy. Jadi bisa dilihat perbedaan yang cukup banyak dari film terdahulunya. Bagi yang sudah mengerti alur cerita Spider-Man (2002), alur ceritanya hampir sama namun disini dijelaskan asal usul mengapa Peter awalnya hidup hanya dengan Paman dan Bibinya saja. Sehingga penonton awam yang tidak mengenal komik Spider-Man bisa mengerti. Dalam film ini memang tidak diceritakan dengan explicit apa yang terjadi dengan orang tua Peter, kemungkinan dari sinilah nanti sumber konflik dari sekuel-sekuel The Amazing Spider-Man nantinya.

Stan Lee yang tampil kembali sebagai cameo
 Untuk kualitas dari filmnya sendiri sebenarnya tidak terlalu "Amazing" seperti judulnya. Dengan ekspektasi yang cukup besar, saya sedikit kecewa dengan film ini karena konflik yang diangkat tidak terlalu megena. Ditambah lagi villain yang menurut saya tidak terlalu badass, mungkin tujuan dari sang villainnya sendiri menurut saya terlalu aneh. Jujur saya lebih suka Green Goblinnya Willem Dafoe daripada The Lizardnya Rhys Ifans meskipun keduanya tergolong villain yang memiliki tujuan klise. Dari sosok tokoh utama banyak penonton yang lebih suka dengan Andrew Garfield sebagai Peter Parker karena aktingnya yang memang bisa dibilang paling bagus di sini, ditambah lagi Andrew lebih mirip Peter Parker yang ada dalam komiknya. Namun saya sendiri masih tidak bisa lepas dengan sosok Tobey Maguire sebagai Peter Parker.

Visual Effect dari film ini tentu mengalami kemajuan yang cukup besar namun yang saya suka adalah beberapa adegan pertarungan Spidey sama sekali tidak menggunakan CGI murni koreo fight yang dicampurkan dengan unsur free running, hal ini salah satu keunggulan yang tidak dimiliki di Spider-Man (2002). Keunggulan lainnya adalah adegan dengan menggunakan CGI yang mana seolah-olah penonton disuguhkan dengan sudut pandang orang pertama (First Person Camera). Apakah film ini layak ditonton di 3D? Sepertinya efek 3D dari film ini biasa-biasa saja, tidak terlalu banyak adegan yang layak ditonton di 3D. Tidak seburuk efek 3D The Avengers namun tidak sebaik efek 3D Men In Black 3 atau Wrath Of The Titans.

Web Shooters
Alur Ceritanya cukup mirip dimulai dengan Peter Parker (Andrew Garfield), seorang siswa SMA yang setelah kehilangan orangtua nya sejak kecil, ia tinggal dan dibesarkan bersama Paman dan Bibi nya yaitu Paman Ben (Martin Sheen) dan Bibi May (Sally Field). Seperti kebanyakan remaja lainnya, Peter saat ini sedang mencoba menemukan jati dirinya dan menjadi lebih dewasa. Peter juga sekaligus menemukan ketertarikan kepada seorang Siswi di sekolahnya bernama Gwen Stacy (Emma Stone). Bersama Gwen, Peter saling berbagi arti sebuah kekuatan cinta, kepercayaan, dan juga rahasia.

Peter kemudian dihadapkan pada sebuah kasus misterius yang ternyata menghubungkannya dengan masa lalu Ayahnya. Ia mulai menyelidiki misteri 'menghilangnya' kedua orangtuanya yang kemudian membawanya ke Oscorp dan sebuah laboratorium penelitian milik Dr. Curt Connors (Rhys Ifans) yang merupakan rekan Ayahnya dulu. Peter dan alter-egonya sebagai Spider-Man akhirnya harus berhadapan langsung dengan Dr. Curt Connors yang memiliki alter-ego yang sangat berbahaya sebagai sosok The Lizard. Peter pun kemudian menggunakan kekuatan yang dimilikinya untuk menerima takdirnya sebagai seorang Pahlawan.
 
Spider-Man vs The Lizard
 Rating dari saya untuk film ini adalah (7/10). Menurut saya film ini hanya sekedar penceritaan ulang dengan beberapa tambahan dari apa yang sudah diceritakan oleh Sam Raimi dalam Spider-Man (2002). Jadi saya pribadi lebih menyukai Spider-Man versi Sam Raimi ketimbang The Amazing Spider-Man versi Marc Webb. Namun saya yakin banyak diantara penonton film yang penasaran dengan kualitas dari film ini, jadi silahkan tonton bagi anda yang belum nonton. Dibawah ada trailer dari film ini. Sekian resensi dari saya, apabila ada salah kata saya mohon maaf.


Terima Kasih, Semoga Membantu

4 komentar:

  1. mau ngomen tapi TLDR cak...
    lanjut wae !

    BalasHapus
  2. Wah ada yang sependapat denganku! Si Andrew bukan tipe Peter Parker dengan prototip nerd tapi lebih urakan, kedua efeknya kurang waw deh menurutku dan yang ketiga film ini engga punya esensi cerita yang kuat seperti spiderman

    BalasHapus